Panduan Waktu Sholat Dhuha dan Doanya Sesuai Sunnah

Waktu afdol sholat dhuha sangat dianjurkan untuk diketahui karena ini merupakan waktu terbaik melaksanakan sholat dhuha. Waktu tersebut adalah saat matahari hampir mendekati waktu shalat dhuhur. Banyak Muslim yang masih bingung sehingga bertanya kapan waktu sholat Dhuha agar menjadi waktu yang mustajab.

Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah melakukan shalat Shubuh. Shalat ini dikerjakan sebanyak 2 rakaat minimal dan 12 rakaat paling banyak.

Tak hanya itu, shalat ini juga dilakukan di waktu dhuha, yaitu saat matahari naik setidaknya 7 hasta mulai dari waktu terbitnya matahari (paling tidak yaitu jam 7 pagi) hingga waktu dhuhur (yaitu jam 12 siang).

Jika shalat Shubuh dilakukan sebelum terbitnya fajar, maka sebaliknya, shalat Dhuha dilakukan setelah fajar hingga mendekati waktu shalat dhuhur. Lebih tepatnya, jam berapa yang merupakan waktu afdol sholat dhuha?

Artikel ini akan menjawab semua pertanyaan diatas.

Definisi Shalat Dhuha

Dengan mengetahui definisi Shalat Dhuha terlebih dahulu, maka kita dapat menyimpulkan waktu yang tepat untuk menjalankan shalat Dhuha.

1. Definisi Dalam Bahasa Arab

Kata “Dhuha” diambil dari kata Ad-Dhahwu, yang bermakna siang hari yang mulai memanas. Firman Allah SWT dalam Surat Thaha ayat 119, sebagai berikut:

Firman Allah SWT Tentang Dhuha

Artinya: “Di surga kamu tidak akan mengalami kehausan dan kepanasan karena sinar matahari”. QS. Thaha: 119)

Hubungan ayat di atas dengan bahasa arab “Dhuha” adalah Allah mengatakan kenikmatan di surga adalah tidak akan kepanasan karena sinar matahari, dari kata walaa tadhha.

2. Definisi Dhuha Dalam Hadits

Hadits berikut sekilas menerangkan tentang macam-macam waktu yang dilarang untuk shalat. Dari Uqbah bin Amir r.a., beliau mengatakan:

Hadits tentang waktu-waktu larangan untuk shalat

Ada tiga waktu di mana Nabi Shallallahu’ alaihi wa sallam melarang kami untuk melaksanakan shalat di tiga waktu tersebut atau menguburkan jenazah kami: [1] ketika matahari terbit sampai tinggi, [2] ketika seseorang berdiri di tengah bayangannya sampai matahari tergelincir dan [3] ketika matahari miring hendak tenggelam sampai benar-benar tenggelam.” (HR. Muslim No.1926)

Namun, dari hadits yang disampaikan tersebut, ada poin penting yang berhubungan dengan shalat Dhuha.

Shalat dhuha diapit oleh dua waktu, yaitu saat matahari terbit hingga tinggi, dan kedua adalah saat kita berdiri di tengah bayangan kita hingga matahari tergelincir.

3. Definisi Dhuha Dari Berbagai Ulama

Dari hadits di atas, bolehkah kita menunaikan sholat dhuha jika matahari sudah terbit?

Ulama memiliki beda pendapat tentang kapan waktu terbaik untuk shalat Dhuha. Sebagian dari Ulama Syafi’iyah menyimpulkan bahwa waktu yang tepat untuk menjalankan shalat Dhuha adalah ketika terbitnya matahari.

Akan tetapi, sebaiknya ditunda hingga matahari setinggi tombak.  Hal ini pernah diriwayatkan oleh An Nawawi, yaitu dalam kitab Ar-Raudhah.

Penjelasan tentang shalat Dhuha dimulai saat matahari sudah setinggi satu tombak juga dipaparkan oleh Ar Rofi’i dan Ibn Rif’ah. Hal tersebut juga diutarakan oleh Imam Abu Syuja’.

Dalam matan At-Taqrib, beliau  juga menjelaskan kapan saja waktu yang dilarang untuk shalat. Ketika ditanya tentang berapakah jarak satu tombak, beliau pun menjelaskan bahwa hal tersebut sama dengan dua meter sebagaimana tercantum dalam kitab Mausu’ah Fiqhiyah Myassarah, 2/167.

Kemudian dijelaskan pula oleh ulama ahli fiqih tentang apa makna Dhuha sebagaimana berikut:

Penjelasan ulama tentang waktu Dhuha

Waktu ketika matahari mulai meninggi sampai datangnya zawal (tergelincirnya matahari).” (al-Mausu’ah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah, 27/221).

Kapan Waktu Afdhol Sholat Dhuha?

Dari berbagai definisi di atas, maka dapat diketahui bahwa waktu afdol sholat dhuha adalah ketika matahari sudah mulai terasa panas yaitu karena sudah dekat dengan berakhirnya Dhuha.

Diriwayatkan dari Al Qosim As Syaibani, Zaid bin Arqam r.a. pernah melihat beberapa orang sedang shalat dhuha. Lalu, Zaid berkata jika saja mereka tahu bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Hadits Rasulullah tentang waktu afdol Sholat Dhuha

Shalat pada Awwabin adalah ketikan anak onta mulai kepanasan.” (HR. Muslim 748)

Maksud kata awwabin adalah orang-orang yang sangat menyukai peraturan Allah. Para ulama mencoba menafsirkan hadits tersebut dengan mengatakan bahwa shalat pada waktu tersebut dihubungkan dengan awwabin.

Secara umum, pada waktu tersebut banyak orang malah beristirahat. Akan tetapi, orang-orang awwabin malah menggunakan waktu tersebut untuk shalat sebagai bentuk rasa takwa dan taat.

Jadi, jam berapa yang merupakan waktu shalat dhuha yang baik? Jika berbicara tentang pukul berapa waktu yang tepat untuk shalat Dhuha, maka waktu terbaik adalah jam 9 pagi.

Kita dapat menggunakan waktu shalat yang ada atau melihat jadwal shalat online supaya dapat melakukan ibadah shalat Dhuha tepat waktu.

Jika tidak ingin kesulitan, Anda dapat mendownload aplikasi seperti Quran digital dimana terdapat menu navigasi untuk cek waktu shalat, termasuk shalat Dhuha sesuai dengan lokasi Anda saat ini.

Baca juga:

Keutamaan Shalat Dhuha

Ada banyak keutamaan shalat dhuha yang kita harus tahu. Apalagi setelah mengerti waktu sholat dhuha yang baik dilakukan. Berbagai keutamaan shalat Dhuha dijelaskan dari berbagai hadits, sebagaimana berikut:

1. Shalat dhuha untuk menghapus dosa

Hadis riwayat At Tirmidzi dan Ibnu Majah menyebutkan bahwa, “Siapa yang membiasakan (menjaga) sholat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.”

2. Shalat dhuha untuk menjaga diri agar tidak termasuk dalam golongan orang yang lalai

Orang yang mengerjakan sholat dhuha tidak termasuk orang lalai,” HR Al Baihaqi dan An Nasai)

3. Shalat dhuha sama seperti orang yang bersedekah

Sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakat.”

Tak hanya itu, tapi hal ini juga dijelaskan dalam sebuah dalil:

Keutamaan Sholat Dhuha sama dengan bersedekah

Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahuakbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukup (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak dua raka’at.”

4. Shalat Dhuha membuat Allah menghadiahkan rumah di Surga

Mereka yang rajin mengerjakan sholat dhuha maka akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini sesuai dengan isi hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassallam: “Barang siapa yang shalat dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami’ No.634)

5. Shalat Dhuha pahalanya sama seperti orang yang haji dan umroh

Diriwayatkan Anas bin Malik ra. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda: “Barang siapa melaksanakan shalat subuh berjama’ah kemudian ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga terbit Matahari, lalu ia mengerjakan shalat dua rakaat, maka ia seperti memperoleh pahalanya haji dan umroh.” (HR. Tirmidzi No.586)

6. Shalat Dhuha menjaga kita agar dicukupkan rejekinya

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)

Tata Cara dan Doa Shalat Dhuha Lengkap

  1. Niat shalat dhuha

Niat shalat dhuha adalah sebagai berikut:

Usholli Sunnatadh Dhuhaa Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa’an Lillahi Ta’aalaa. Artinya: “Aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala.”

  1. Takbirotul Ihram
  2. Baca Doa Iftitah, surat Al-fatihah dan selanjutnya surat yang baik untuk shalat dhuha (Misalnya, Ad-Dhuha)
  3. Ruku’
  4. I’tidal
  5. Sujud
  6. Duduk diantara dua sujud
  7. Sujud kedua
  8. Berdiri, memasuki rakaat kedua
  9. Baca Surat Al Fatihah
  10. Baca surat yang baik untuk shalat Dhuha (misalnya, As-Syams)
  11. Ruku’
  12. I’tidal
  13. Sujud
  14. Duduk diantara dua sujud
  15. Sujud kedua
  16. Tasyahud akhir
  17. Salam
  18. Baca doa shalat Dhuha

Membaca doa untuk menutup shalat Dhuha adalah sebagai berikut:

Allahumma innadhdhuha-a dhuha-uka, walbahaa-abahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwaatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ‘ishmat ishmatuka.

Allahumma inkaana rizqii fissamma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’siron fayassirhu, wainkaana harooman fa thohhirhu, wa inkaana ba’idan fa qoribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika, aatini maa ataita ‘ibadakash shoolihin.

Artinya:”Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha itu adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, apabila rezekiku berada diatas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih”.

Ketika melakukan gerakan shalat, lakukan semuanya dengan tuma’ninah.

Bacaan Surat Yang Baik Untuk Shalat Dhuha

Ada beberapa surat dalam Al-Quran yang sangat baik untuk dibaca saat shalat Dhuha yaitu sebagai berikuai berikut:

  • Ad-Dhuha
  • Al-Waqiah
  • Al-Kafirun
  • Asy-Syams
  • Al-Ikhlas
  • Quraisy
  • Al-Baqarah 255

Waktu Yang Diharamkan Allah SWT Untuk Shalat Dhuha

  1. Dilarang shalat dhuha ketika sinar matahari terbit dan apabila matahari terbenam. Hal ini merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW, sebagaimana disampaikan dalam hadits riwayat Bukhari, yaitu sebagai berikut:

Dari Ibnu Umar berkata, “Rasullulah bersabda, “apabila sinar matahari terbut maka akhirkanlah (jangan melakukan) shalat hingga matahari tinggi. Dan apabila sinar matahari terbenam, maka akhirkanlah (jangan melakukan) shalat hingga matahari terbenam’,” (HR. Bukhari)

  1. Shalat Dhuha sesudah subuh sampai matahari terbit yaitu sekitar jam 6 pagi sampai jam 7.30 pagi.

Hal ini disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, yaitu:

Dari Ibnu Abbas berkata, “Datanglah orang-orang yang diridhai dan ia ridha kepada mereka yaitu Umar, ia berkata bahwasanya Nabi Muhammad SAW melarang shalat sesudah shubuh hingga matahari bersinar, dan sesudah ashar hingga matahari terbenam,” (HR. Bukhari)

  1. Waktu memasuki dhuhur sampai matahari tergelincir yaitu jam 11:30 sampai 12:15

Rasulullah SAW bersabda, “Matahari terbit dengan diikuti setan. Pada waktu mulai terbit, matahari berada dekat dengan setan, dan ketika telah mulai meninggi berpisah darinya. Saat matahari berada tepat di tengah-tengah langit, ia kembali dekat dengan setan, dan ketika telah zawal (condong ke arah barat) ia berpisah darinya. Pada waktu hampir terbenam, ia dekat dengan setan, dan setelah terbenam ia berpisah lagi darinya,” (HR. Nasa’i).

Penutup

Itulah informasi lengkap mengenai kapan saja waktu afdol sholat dhuha serta kapan kita tidak boleh melakukan shalat Dhuha sesuai dengan perintah Rasulullah SAW.

Shalat dhuha memang memiliki banyak keutamaan luar biasa. Oleh karena itu, sangat penting memperhatikan apa saja yang berkaitan dengan shalat dhuha, termasuk dengan memperhatikan waktu yang tepat. Semoga bermanfaat!